Kebudayaan Suku
Sunda
A.
Suku Sunda
Suku Sunda adalah kelompok
etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah
Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten,
Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Suku Sunda
merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,2% penduduk
Indonesia merupakan orang Sunda.
B. Kebudayaan Suku Sunda
Kebudayaan Sunda merupakan
salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang
dalam perkembangannya perlu dilestarikan.Kebudayaan-kebudayaan tersebut akan
dijabarkan sebagai berikut :
1.
Sistem Kepercayaan
Hampir
semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy
yang tinggal di Banten. Tetapi juga ada yang beragama Katolik, Kristen, Hindu,
Budha. Praktek-praktek sinkretismedanmistik masih dilakukan. Pada dasarnya
seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam
semesta. Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat,
sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong). Hal yang
menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung, salah
satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang
Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diri-Nya kedalam dunia untuk memelihara
kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata).Ini mungkin bisa menjadi
jembatan untuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
2.
Mata Pencaharian
Suku
Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau hidup
berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama adalah
hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari BAPPENAS (kliping Desember
1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa
Barat disebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan
adalah pengembangan sumber daya manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll.
3.
Pakaian Adat
Suku
sunda mempunyai pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebaya
merupakan pakaian khas Jawa Barat yang sangat terkenal, sehingga kini kebaya
bukan hanya menjadi pakaian khas sunda saja tetapi sudah menjadi pakaian adat nasional.
Itu merupakan suatu bukti bahwa kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan
nasional.
C. Kesenian
1.
Kuda Lumping
Kuda Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karenadimainkan
dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akanmemainkannya seperti
kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara orang yangsudah kesurupan itu
menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diringidengan tabuhan gendang
dan terompet.
Keanehan kesenian ini adalah orang yangmemerankannya akan mampu memakan
kaca serta rumput. Selain itu orang yangmemerankannya akan dicambuk seperti
halnya menyambuk kuda. Biasanyakesenian ini dipimpin oleh seorang pawang.
Kesenian ini merupakan kesenian yangdalam memainkannya membutuhkan keahlian
yang sangat husus, karena merupakankesenian yang cukup berbahaya
2.
Wayang Golek
Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka Jepangnya’, maka tanah Sundaterkenal
dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek merupakan kesenian tradisional
dari Jawa Barat, yaitu pementasan sandiwara boneka yang terbuat darikayu dan
dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang.
Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suaramanusia.
Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi music Degung lengkap
dengan Sinden nya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta
pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam
hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 - 21.00 hingga pukul
04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan
kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh
budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha.
Tokoh-tokoh
dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India. Dalam Wayang Golek, ada
‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan
Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka
merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering
memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh
tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
D. Seni Tari
1.
Tari Ketuk Tilu
Ketuk
Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan
pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggarakan
secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini dimasyarakat
tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapimurni
sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini
banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
2.
Tari Jaipong
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan
menarik,Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini.
Jaipongan atauTari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah modern karena
merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu
Ketuk Tilu.
Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula,
yaituDegung. Musik inimerupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang,
Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik
Eropa/Amerika.
Ciri
khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik
kendang terdengar paling menonjol selama
mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau
berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara
hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
E. Alat Musik
1.
Calung
Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut Calung, calung ini
adalah kesenian yang dibawakan dengan cara memukul/mengetuk bambu yang telah
dipotongdan dibentuk sedemikian rupa dengan pemukul/pentungan kecil sehingga
menghasilkan nada-nada yang khas.
Cara menabuh calung adalah dengan memukul Batang (wilahan, bilah) dari Ruas-Ruas
(tabung bambu) yang tersusun menurut Titi Laras (tangganada) Pentatonik (da-mi-na-ti-la).
Biasanya calung ini ditampilkan dengan dibawakan oleh 5 orang atau lebih.
Calung ini biasanya digunakan sebagai pengiring nyanyian sunda atau
pengiring dalam lawakan.Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari Awi
Wulung (bambu hitam),namun ada pula yang dibuat dari Awi Temen (bambu yang
berwarna putih).
2.
Angklung
Angklung
adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di
Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan
cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran,
baik besar maupun kecil.
F. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh
suku ini adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda adalah bahasa yang diciptakan dan
digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat pengembang
serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri. Selain itu bahasa Sunda merupakan
bagian dari budaya yang memberi karakter yang khas sebagai identitas bahwa Suku
Sunda merupakan salah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di Indonesia.
.